anggon-anggon kapanjaluan :

"PANJALU TUNGGULING RAHAYU TANGKALING WALUYA, MANGAN KERANA HALAL, PAKE KERANA SUCI, TEKAD - UCAP - LAMPAH SABENERE"

Selasa, 02 Desember 2008

Pengalaman dengan Vendor XL dan Perkembangan Konten Ponsel

Pengalaman Bersama Vendor XL dan Perkembangan Konten Ponsel (2000-2008)
Awal Perkenalan
Perkenalan saya dengan operator selular XL bermula ketika pada tahun 2000 saya hijrah mengadu nasib di Jakarta . Sebenarnya Jakarta bukanlah kota yang asing bagi saya karena masa kecil saya juga pernah dihabiskan di ibukota mengikuti tugas orang tua yang berpindah-pindah. Saya terpaksa menantang keangkeran Jakarta karena selepas menyelesaikan studi di Bandung , saya kesulitan mendapatkan lahan mencari nafkah karena kesempatan yang sangat terbatas.
Keadaan saya di Jakarta tidaklah mudah karena saya harus mengontrak rumah petak dengan segala keterbatasan dan mulai melamar kerja kesana-kemari. Hal yang dirasa paling menyulitkan adalah tidak tersedianya alat komunikasi (telepon) sehingga menghambat gerak usaha saya mencari kerja dan menjalin relasi.
Setelah mengumpulkan informasi dunia ponsel dan mendapatkan saran dari teman-teman juga kerabat, saya memilih menggunakan ponsel dengan XL sebagai operator yang saat itu namanya masih pro xl. Saya masih ingat sewaktu membeli kartu perdana pro xl berbungkus kotak CD itu di sebuah mal di Jakarta seharga Rp 150.000,- termasuk pulsa Rp 100.000,-
Alasan saya memilih XL waktu itu karena operator ini cukup inovatif dengan terobosan layanan prabayarnya, saat itu layanan prabayar belumlah populer dan operator ponsel umumnya menetapkan layanan berlangganan pascabayar. Hal ini cukup meringankan kondisi keuangan saya yang terbatas karena saya dapat mengendalikan biaya pemakaian telepon.
Hal lain yang mendorong saya memilih XL sebagai operator ponsel adalah tidak adanya biaya roaming nasional bagi pengguna XL yang sedang berada di luar wilayahnya. Saya sangat diuntungkan dengan ketentuan ini mengingat saya yang masih sering pulang pergi Jakarta-Bandung tidak perlu ragu menerima panggilan telepon ketika sedang berada di luar kota .
Selain itu, saya juga sepertinya terpengaruh oleh teman-teman dan kerabat saya yang telah lebih dulu menggunakan XL, dan alasan terakhir kenapa saya memilih XL karena suaranya yang lebih jernih dibanding operator lain, tidak seperti suara radio rusak.
Pengalaman tak terlupakan lainnya adalah ketika tahun 2004 saya menjadi korban pencopetan di dalam kendaraan umum menuju lokasi kerja saya di Bandara Cengkareng. Ponsel kesayangan saya lenyap beserta data-data dan nomor penting lainnya. Saya tidak bisa begitu saja mengganti nomor ponsel karena akan menyulitkan kerabat dan relasi yang akan menghubungi saya. Untuk itu saya mendatangi XL Center di Wisma Rajawali, Kuningan Jakarta dan mendapatkan simcard baru dengan nomor yang sama.
Akan tetapi selain nilai-nilai positif tadi ada juga kendala-kendala yang belum terpecahkan waktu itu. Diantaranya yang paling mengganggu adalah pengalaman saya ketika pada sekitar awal tahun 2003 melakukan perjalanan melewati kota-kota di Pulau Jawa, ternyata tidak semua wilayah sudah dijangkau oleh sinyal XL. Sinyal hanya saya dapatkan ketika sedang berada di kota-kota kabupaten, sedangkan selebihnya wilayah di luar kota adalah blank spot.
Nilai minus lainnya adalah harga voucher pulsa XL yang belum termasuk PPN 10%, jadi apabila saya akan membeli pulsa senilai Rp 100.000,- maka yang harus saya bayar adalah Rp 110.000,-
Sekarang sinyal XL sudah merata sampai ke daerah-daerah yang jauh dari perkotaan, bahkan sampai ke kampung halaman saya di pelosok Kabupaten Ciamis. Harga voucher juga sudah termasuk PPN 10%, ditambah lagi dengan penyesuaian tarif bicara dan sms yang semakin bersaing disertai berbagai program inovatif lainnya membuat saya tetap setia kepada XL.
Perkembangan Konten Ponsel
Ketika pertama kali saya menggunakan ponsel, layanan konten hiburan yang tersedia hanyalah konten ringtone (monophonic) dan picture message, itupun sudah cukup menghibur karena memang teknologi ponsel yang tersedia masih terbatas. Dewasa ini konten-konten monophonic ringtone dan picture message sudah dianggap hal biasa bahkan ketinggalan.
Sepertinya perkembangan konten ponsel sekarang telah menjelma menjadi ladang bisnis dan industri yang subur menjanjikan keuntungan besar. Lihat saja iklan-iklan di media cetak dan elektronik yang mempromosikan aneka layanan konten; ada konten nada tunggu (ring back tone), games, ramal, primbon, sport, selebritis, religius, undian, dan lain-lain.
Fenomena ini menunjukkan bisnis dan industri konten ponsel telah berkembang demikian pesat melebihi apa yang bisa saya bayangkan sebelumya waktu saya pertama kali menggunakan ponsel. Perkembangannya melibatkan banyak pihak yang ikut menikmati kemajuan telekomunikasi selular, mulai dari industri musik, IT, selebritis, bahkan paranormal.
XL sendiri sepertinya tidak pernah tertinggal dalam perkembangan konten ini, mulai dari tersedianya menu life in hand yang memudahkan pengguna XL mengunduh berbagai layanan yang dibutuhkan, sampai layanan-layanan terbaru seperti XL colortone, XL expresive mms, XL my collect sms, XL my wap, XL phone book back up, XL PC free message, XL sms group, dan lain lain.
Tidak dapat dimungkiri hadirnya layanan konten-konten ini menggenapi berbagi fungsi ponsel sebelumnya, dari yang sebelumnya hanya sebagai sarana komunikasi verbal sekarang terus berevolusi menjadi smart device (perangkat cerdas) yang dapat memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari semua kalangan mulai dari pelajar sampai pengajar, mulai dari pekerja sampai pengusaha, di kota maupun di desa.
Kedepan , melihat perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi komunikasi ponsel yang semakin bersinergi dengan internet mengingat seperti juga ponsel, internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kegiatan sehari-hari, maka diharapkan XL mempertimbangkan untuk menyediakan kemudahan dan kemurahan tarif akses internet bagi para penggunanya.

Duke Fajar

Tidak ada komentar: